top of page
  • Geosinindo Team

Mengenal Definisi Proyek Cut and Fill Tanah beserta Tahap Perencanaannya

Diperbarui: 29 Nov 2022


Definisi Proyek Cut and Fill Tanah

Dalam konstruksi sebuah bangunan, kita sering melihat pekerja mengeruk tanah di sebuah tempat dalam skala besar. Lalu, tanah yang sudah digali tersebut diangkut dengan truk dan dibawa ke sebuah proyek pembangunan. Ternyata, hal ini merupakan salah satu teknik konstruksi yang disebut dengan istilah cut and fill. Lalu, bagaimana langkah yang diterapkan dalam menggunakan teknik cut and fill ini? Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengerjaannya?


Apa itu cut and fill?

Teknik cut and fill adalah proses pemindahan tanah dari satu tempat ke tempat lain untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih rata. Teknik cut dilakukan ketika tanah dikeruk karena melebihi ketinggian permukaan yang diinginkan. Sedangkan teknik fill adalah ketika tanah digunakan untuk mengisi bagian yang kosong hingga ke mencapai ketinggian permukaan yang diperlukan.

Keduanya merupakan teknik umum yang digunakan untuk membuat permukaan tanah yang rata. Penggunaan teknik ini bertujuan untuk meratakan permukaan tanah, mencegah penurunan permukaan tanah yang dapat mengakibatkan longsor, dan membuka akses terhadap area lain.

Biasanya, teknik cut and fill dilakukan untuk membuat celah pada konstruksi, seperti pembuatan kanal laut atau jalur kereta api. Teknik pembangunan ini merupakan salah teknik yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu bahkan saat Perang Dunia II, tepatnya ketika pemerintah Irlandia membangun tempat tinggal baru untuk para veteran perang dunia.


3 Faktor yang memengaruhi pekerjaan cut and fill

Terdapat faktor-faktor yang dapat memengaruhi dalam pengerjaan bangunan dengan teknik cut and fill. Faktor-faktor tersebut adalah;


1. Keadaan asli

Faktor pertama yang harus diperhatikan adalah keadaan alami tanah saat pertama kali disurvei atau dalam kata lain, kondisi tanah saat belum tersentuh sama sekali oleh proses pembangunan.


2. Keadaan padat

Kondisi ini harus diperhatikan ketika tanah mulai ditimbun dan proses pemadatan dilakukan. Sebab, pada saat proses tersebut berlangsung, terjadi perubahan volume tanah akibat pengurangan rongga udara di dalam partikel tanah. Kondisi ini akan menyebabkan tanah mengalami perubahan bentuk meski beratnya masih sama seperti sebelumnya.


3. Keadaan lepas

Keadaan lepas adalah kondisi tanah setelah dilakukan pekerjaan. Misalnya, tanah yang ada di depan dozer blade atau di atas dump truck. Pada keadaan ini, volume tanah akan bertambah karena terdapat rongga udara di dalam partikel tanah.


Metode yang digunakan dalam proyek cut and fill

Salah satu contoh umum penggunaan teknik cut and fill adalah saat membuka lokasi baru untuk dilakukan pembangunan. Teknik ini digunakan saat pembuatan pondasi bangunan seperti apartemen dan gedung perkantoran. Tujuannya tak lain adalah untuk meratakan permukaan tanah agar tidak terjadi kemiringan. Sebab, bangunan seperti apartemen dan gedung perkantoran biasanya memiliki ketinggian di atas rata-rata.

Contoh lainnya adalah untuk pembuatan jalan, terutama pada proyek pembangunan jalan di daerah yang kontur tanahnya tidak rata atau rusak. Terakhir, teknik cut and fill juga diterapkan saat pembangunan situs tambang. Bekas galian tempat mineral akan diganti dengan galian tanah baru sehingga dinding tambang tidak mudah ambruk.


Perencanaan cut and fill tanah

Sebelum menentukan apakah teknik cut and fill dilakukan, ada baiknya jika Anda melakukan survei terhadap lokasi pembangunan. Jadi, Anda dapat melihat kondisi tanah, akses jalan hingga sarana pendukung lain untuk melakukan teknik ini. Umumnya, lokasi pembangunan harus memiliki akses jalan yang baik karena akan digunakan sebagai tempat truk pengangkut tanah lalu-lalang.

Lalu, Anda dapat mengukur lahan pembangunan dan alat seperti GPS atau theodolite untuk mendapatkan gambaran tentang kontur tanah dan batas lahan. Terakhir, analisis semua data yang didapat dan gambarkan hasilnya dalam bentuk visual. Dengan, Anda juga dapat membantu pihak yang terlibat dalam penghitungan RAB untuk menentukan rincian total anggaran yang diperlukan saat pekerjaan cut and fill.


Pekerjaan teknik cut and fill adalah satu dari sekian teknik dalam konstruksi. Sehingga, dibutuhkan tenaga ahli yang mengawasi aplikasi dari teknik ini untuk memastikan kepadatan tanah sudah sesuai sehingga tidak terjadi longsor atau tanah amblas di kemudian hari. Geosinindo sebagai penyedia bahan material berkualitas memastikan jika Indonesia tetap memiliki tenaga ahli di teknik sipil untuk mendukung pembangunan negara.

Oleh karena itu, dalam rangka memeriahkan anniversary ke-30, untuk kedua kalinya Geosinindo Group meluncurkan program Geosinindo Geosynthetic Application Challenge (GGAC 2022). Program kompetisi GGAC 2022 yang diselenggarakan untuk peserta mahasiswa/i D3/D4/S1 Jurusan Teknik Sipil dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia ini mengambil tema "Lomba Karya Tulis Ilmiah dengan Material Geosintetik".

Tersedia hadiah menarik bagi para pemenang, yaitu Rp25.000.000 untuk Juara I, Rp15.000.000 untuk Juara II, dan Rp10.000.000 untuk Juara III. Serta masing-masing Rp1.000.000 untuk 10 besar finalis. Jadi, jangan sampai ketinggalan. Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran, silakan kunjungi tautan berikut: https://shor.by/GGAC atau follow akun Instagram @geosinindo!


bottom of page