top of page
  • Geosinindo Team

Channel Lining: Fungsi, Jenis, Material, dan Perencanaannya

Diperbarui: 3 Mar 2023



Membuat bendungan atau terusan untuk irigasi air tidak bisa dilakukan hanya dengan mengeruk tanah sebagai tampungannya. Mengapa? Sebab, tindakan seperti ini akan menyebabkan air cepat merembes ke tanah dan berujung air tidak dapat difungsikan dengan semestinya. Oleh karena itu, kini dikenal istilah channel lining atau yang disebut juga dengan lining of channel atau canal lining.


Channel lining adalah lapisan yang berfungsi untuk menahan penyerapan air ke dalam tanah sehingga air dapat digunakan sebagai pengairan dan lain sebagainya. Jenis-jenis channel lining juga banyak sekali macamnya. Namun, apakah ini berarti canal lining tidak punya keterbatasan? Simak terus artikel ini untuk mencari jawaban dari semua hal tersebut, termasuk cara mengoptimalkan channel lining dengan geomembran!


Apa itu channel lining?

Sebelum mendalami fungsinya, pahami dulu apa yang disebut sebagai channel lining atau lining of channel. Channel lining adalah lapisan yang melindungi bagian bawah saluran, terusan, maupun bendungan dengan ketebalan berkisar antara 2,5 sampai 15 cm.

Biasanya, channel lining terbuat dari bahan yang tidak tembus air, seperti bebatuan RCC atau CC bricks. Namun, kini sudah banyak pilihan material untuk pembuatan channel lining, salah satunya geomembran, untuk hasil yang lebih fleksibel dan cukup menahan resapan air.



Mengenal fungsi channel lining

Selain berfungsi untuk mencegah proses resapan air ke dalam tanah, channel lining juga masih punya banyak manfaat lain yang juga harus Anda ketahui. Berikut adalah keenam fungsi channel lining di industri perairan.


1. Mencegah terjadinya genangan air

Fungsi channel lining yang pertama adalah mencegah terjadinya genangan air. Mengapa demikian? Genangan air yang dimaksud di sini berbeda dari volume air yang bisa ditampung dalam sebuah bendungan atau terusan air untuk irigasi, melainkan kubangan yang ditimbulkan dari adanya resapan air.


Faktanya, sebuah bendungan atau terusan yang tidak memiliki lapisan pelindung atau channel lining kemungkinan besar akan menimbulkan adanya resapan. Resapan inilah yang nantinya berpotensi memunculkan genangan air di tempat lain. Pada akhirnya, genangan air tersebut dapat menyebabkan risiko atau konsekuensi terkait keselamatan.


2. Mengurangi risiko kebocoran atau rembesan

Sesuai logika sederhana, sebuah bendungan atau tampungan air yang hanya dialasi dengan tanah (tanpa lapisan tertentu) membuat volumenya lebih cepat berkurang.


Nyatanya, pernyataan tersebut didukung dengan fakta bahwa bendungan tanpa lapisan channel lining memiliki jumlah resapan sebanyak 25 sampai 50 persen dari kapasitas awalnya. Hal ini disebabkan oleh rongga-rongga yang terdapat di dalam tanah sehingga air dapat lebih cepat terserap. Adapun jenis tanah yang paling cepat menyerap air adalah tanah humus, yakni tanah subur yang terbentuk dari pelapukan daun dan batang pohon serta banyak ditemui di hutan hujan tropis yang lebat.


Berdasarkan hal itu, maka pemasangan lapisan channel lining berfungsi untuk mencegah adanya resapan air oleh tanah. Sehingga, air dalam bendungan atau terusan yang digunakan untuk irigasi dapat memiliki volume konstan atau cenderung tidak berubah, khususnya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari dalam. Dengan arti lain, perubahan volume air hanya dapat dipicu oleh tinggi rendahnya curah hujan di area tersebut atau yang disebut dengan perubahan eksternal.


3. Meningkatkan kapasitas saluran

Selain dua hal tersebut, fungsi channel lining lainnya adalah meningkatkan kapasitas saluran. Pasalnya, sebuah terusan dapat memiliki saluran air yang lebih lancar, cepat, dan kencang saat struktur di bawah dan sampingnya halus. Hal ini tentu berbeda dengan terusan yang tanpa channel lining.


Saat kecepatan saluran meningkat, tentunya ini juga akan menaikkan kapasitas saluran. Di sisi lain, peningkatan kapasitas saluran dapat membuat terusan dibangun dalam dimensi yang lebih sempit. Sehingga, channel lining sekaligus dapat menghemat biaya pembangunan proyek bendungan atau terusan untuk irigasi air.


4. Meningkatkan area irigasi

Saat sebuah bendungan atau terusan dapat dibuat lebih sempit dengan menggunakan channel lining, artinya tampungan air ini dapat dibuat di lebih banyak tempat. Sebab, Anda bukan saja hanya akan menghemat biaya, tapi juga luasan sekitarnya. Maka, tidak heran bila pembangunan bisa dilakukan secara lebih sering di berbagai titik.


Ketika tampungan air tersedia di banyak tempat, artinya area irigasi pun meningkat. Hal ini memungkinkan Anda untuk melakukan pengairan ke banyak wilayah dengan volume air yang lebih banyak pula. Pada akhirnya, ini semua dimungkinkan berkat adanya channel lining yang melapisi bagian bawah bendungan atau terusan.


5. Mengoptimalkan keamanan terhadap banjir

Membuat bendungan atau terusan yang tidak dilapisi dengan channel lining ternyata tidak hanya menimbulkan adanya resapan dan genangan air di tempat sekitar, tapi juga memicu adanya retakan, jebolan, atau pelebaran wilayah bendungan sehingga lebih bahaya terhadap kebanjiran. Ini tentunya disebabkan karena tidak adanya batasan yang jelas dan kaku untuk menahan volume air di dalamnya.


Namun, jika Anda memasang atau menggunakan channel lining, potensi kebanjiran akibat adanya retakan, jebolan, atau melebarnya area genangan bisa diminimalkan. Sehingga, warga yang tinggal di area sekitar bendungan atau terusan tidak was-was, justru merasa aman karena memiliki perairan yang baik dan mumpuni untuk berbagai kebutuhan.


6. Tidak butuh banyak perawatan

Fungsi channel lining yang terakhir adalah untuk memperkecil biaya perawatan. Sebab, dengan adanya lapisan yang melindungi bagian bawah dan samping bendungan atau terusan, lumpur yang terkandung dalam air dapat terbawa arus yang deras. Sehingga, lumpur tidak mengendap dan menimbulkan pendangkalan.


Di sisi lain, saat bendungan atau terusan mempunyai lapisan, maka kerusakan yang disebabkan oleh tikus atau serangga bisa dicegah. Begitu juga oleh vegetasi yang dapat memengaruhi kecepatan arus air dan kapasitas bendungan.


Keterbatasan channel lining untuk konstruksi

Meski memiliki banyak fungsi seperti yang disebutkan di atas, channel lining ternyata juga mempunyai beberapa keterbatasan untuk konstruksi. Misalnya, channel lining ini punya biaya perawatan rendah, tapi menetapkan biaya yang tinggi di awal pemasangannya. Sebab, selain membuat galian untuk bendungan atau terusan, Anda juga harus membelanjakan keperluan lapisan ini.


Keterbatasan berikutnya adalah kemungkinan akan adanya kebocoran pada bagian sambungan. Saat sudah terdapat kerusakan, perbaikannya cenderung sulit untuk dilakukan. Ditambah lagi, massa berat dari lapisan channel lining yang kokoh ini juga membuatnya susah untuk dipindahkan. Dengan begitu, channel lining adalah lapisan yang ditujukan untuk pemakaian jangka panjang tanpa mengesampingkan risiko kerusakan yang mungkin ditimbulkan.


Jenis-jenis channel lining

Agar mengetahui bahan channel lining yang tepat untuk digunakan, simak jenis-jenis channel lining di bawah ini. Ada 13 tipe yang bisa Anda pertimbangkan berdasarkan kebutuhan.

1. Cement concrete lining

Jenis channel lining yang pertama adalah cement concrete lining atau lapisan semen beton. Jenis lapisan satu ini bisa dibilang sebagai yang paling kokoh untuk mencegah tumbuhnya gulma, mencegah erosi karena sangat kedap air, dan mempertahankan kecepatan air di angka 2,5 meter per detik.

2. Cement mortar lining

Jenis lapisan channel lining yang berikutnya adalah cement mortar lining yang ketebalannya hanya 2,5 cm. Karena ketebalannya hanya 2,5 cm, lapisan satu ini rentan akan kerusakan, apalagi jika dibandingkan dengan lapisan sebelumnya. Meski demikian, efektivitasnya untuk mengurangi resapan mencapai 95 persen.

3. Pre-cast concrete lining

Berikutnya, ada pre-cast concentrate lining yang berukuran 60 x 60 x 5 cm. Lapisan yang satu ini juga dipadukan dengan semen untuk meningkatkan kemampuannya mencegah resapan dan kebocoran. Karena itu, jenis channel lining ini tepat untuk dipakai di terusan dengan tepian yang tinggi.

4. Lime concrete lining

Lapisan lime concrete lining merupakan salah satu dari banyaknya jenis-jenis channel lining yang juga mempunyai kelebihan dan kelemahannya tersendiri. Jenis lapisan satu ini dapat digunakan saat tersedia banyak kapur hidrolik (hydraulic lime), surki, atau pemberat batu bata. Akan tetapi, lapisan ini memang kurang tahan lama jika dibandingkan dengan lapisan semen beton.

5. Compacted earth lining

Selain beberapa jenis channel lining di atas, ada juga yang disebut dengan compacted earth lining atau lapisan yang diperoleh dengan cara memadatkan struktur tanah. Cara ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pori-pori pada tanah sehingga resapan, pengurangan volume, dan beberapa risiko lainnya dapat diminimalkan. Pemadatan tanah juga sangat direkomendasikan bila terdapat tanah di sekitar lokasi pembangunan.

6. Soil-cement lining

Berikutnya, ada jenis channel lining bernama soil-cement lining, yang merupakan hasil percampuran tanah dan semen. Komposisi campuran ini minimal harus mengandung 2 sampai 8 persen semen dari keseluruhan volume tanah.

Ada juga sumber yang mengatakan bahwa jumlah semen yang digunakan minimal adalah 10 persen dari berat tanah keringnya. Namun, berapa pun angka perbandingannya, lapisan ini tidak cukup mampu menahan pertumbuhan gulma.

Selain itu, pengaplikasiannya juga sedikit lebih rumit karena harus dilindungi dari cuaca selama tujuh hari berturut-turut. Caranya adalah dengan menebarkan tanah, jerami, serta karung goni di atasnya supaya pengeringan dapat berlangsung dengan semestinya. Selanjutnya, percikan air juga harus dilakukan selama 28 hari berturut-turut sampai bendungan atau terusan benar-benar siap digunakan. Maka, penggunaan soil-cement lining sebaiknya hanya untuk pengairan berskala kecil saja.

7. Shotcrete lining

Shotcrete lining merupakan salah satu lapisan channel lining yang juga banyak diminati, khususnya untuk memperbaiki beton tua yang kondisinya cukup baik. Lapisan ini terdiri dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:4. Lalu, ketebalan yang dihasilkan dari campuran tersebut juga variatif, mulai dari 2,5 sampai 5 cm.

8. Brick lining

Brick lining adalah lapisan yang menggunakan batu bata sebagai bahan baku utama. Salah satu jenis channel lining ini memang tidak memiliki ketahanan yang kuat dan hanya cocok bila Anda memang membutuhkan pekerjaan cepat selesai dalam waktu singkat. Maka dari itu, Anda disarankan untuk menggunakan batu bata kelas satu agar hasilnya cukup baik.

9. Plastic lining

Sesuai dengan namanya, jenis-jenis channel lining berikutnya terbuat dari bahan dasar plastik. Lapisan satu ini sedang dikembangkan terus-menerus dan diminati oleh banyak orang karena keuntungannya yang beragam. Plastic lining memiliki berat yang lebih ringan sehingga dapat diangkut, diletakkan, dan diaplikasikan dengan lebih mudah.

10. Boulder lining

Jenis channel lining yang berikutnya adalah boulder lining. Lapisan ini dibentuk dengan cara menyusun batuan di mortar sebelum akhirnya dipotong-potong sesuai kebutuhan. Tahap akhirnya adalah melapisi batu–batu tersebut dengan bebatuan kasar sehingga permukaannya juga menjadi tidak rata. Dengan demikian, hal ini menimbulkan adanya hambatan aliran air.

11. Asphalt lining

Lapisan channel lining yang juga dijadikan sebagai pilihan favorit adalah asphalt lining. Mengapa? Sebab, harga lapisan aspal ini cenderung murah. Dengan ketebalan 3 sampai 6 mm, lapisan aspal dapat menahan rembesan air, tapi tidak memiliki ketahanan terhadap pertumbuhan gulma di sekitar areanya. Cara pengaplikasiannya adalah dengan menyemprotkan aspal dengan suhu 120 sampai 150 derajat Celcius ke bagian bawah maupun samping bendungan atau terusan.

12. Sodium carbonate lining

Jenis-jenis channel lining selanjutnya adalah sodium carbonate lining. Sesuai namanya, lapisan ini mengandung campuran tanah dan natrium karbonat. Perbandingannya adalah tanah sebanyak 10 persen, sedangkan natrium karbonat sebanyak 6 persen. Lapisan hasil percampuran dua unsur ini ternyata tidak memiliki ketahanan yang cukup kuat sehingga biaya perawatannya bisa dibilang sangat tinggi.

13. Bentonite and clay lining

Jenis-jenis channel lining yang terakhir yaitu bentonite and clay lining yang memadukan bentonit dengan tanah liat. Perlu untuk Anda ketahui, bentonit merupakan tanah liat yang berasal dari sisa vulkanis sehingga sifatnya tidak dapat menahan pertumbuhan gulma. Oleh karena itu, lapisan satu ini direkomendasikan untuk bendungan, terusan, atau saluran yang volumenya kecil.

Perencanaan konstruksi channel lining

Konstruksi channel lining dibutuhkan oleh banyak industri, mulai dari industri perairan sampai pertambangan. Berikut penjelasan lengkap mengenai kebutuhannya di masing-masing industri.

1. Industri perairan

Pertama, industri perairan memiliki peran yang sangat besar dalam menyalurkan air bersih untuk masyarakat sekitar. Selain untuk kebutuhan mandi dan mencuci, air bersih juga diperlukan untuk minum. Hal tersebut membuat industri ini memerlukan lapisan channel lining yang dapat membuat kebersihan air terjaga dengan baik.


2. Industri pertanian

Selain industri perairan, industri pertanian juga membutuhkan pemasangan channel lining di saluran yang dibentuknya. Pasalnya, industri ini memerlukan lapisan penahan air, penahan tanah, bahkan lapisan untuk pembibitan. Selain itu, jenis-jenis lapisan channel lining biasanya juga dipakai sebagai penahan kedua dalam tangki pupuk.


3. Industri kelautan

Industri berikutnya yang turut menggunakan channel lining adalah industri kelautan. Penggunaannya khususnya diperlukan saat membuat dermaga apung maupun dermaga yang memerlukan ponton. Karena berhubungan erat dengan aktivitas perairan, industri ini perlu lapisan yang dapat melindunginya dari segala macam kontaminasi maupun aktivitas laut.


4. Tempat Pembuangan Akhir

Penggunaan lapisan channel lining yang berikutnya adalah untuk dipakai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tujuannya antara lain adalah untuk menghindari tanah terkontaminasi dengan sampah-sampah yang terkumpul di atasnya. Kontaminasi ini dapat makin diperparah saat terjadi hujan. Maka, pengaplikasian channel lining ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar.


5. Konstruksi bangunan

Selain beberapa hal di atas, lapisan channel lining juga dipakai untuk konstruksi bangunan. Tujuannya antara lain adalah mencegah pertumbuhan jamur dan menghalangi bocornya komposisi kimia ke dalam lapisan tanah di bawah pondasi. Di samping semua itu, fungsi utama lapisan ini adalah untuk mencegah kelembapan di bagian dinding dan pondasi bangunan.


6. Industri pertambangan

Industri pertambangan adalah salah satu industri yang rawan dengan pencemaran lingkungan. Maka dari itu, industri ini memerlukan lapisan channel lining untuk mencegah potensi kontaminasi bahan kimia berbahaya ke lingkungan sekitarnya. Biasanya, penggunaan channel lining ini dipakai untuk menutup bekas tambang, bantalan heap leach, kolam penguapan, serta tailing impoundments.


Optimalkan channel lining dengan geomembrane

Seperti penjelasan mengenai jenis-jenis channel lining yang telah disebutkan di atas, plastic lining merupakan salah satu tipe yang saat ini banyak dipilih. Sebab, lapisan berbahan dasar plastik lebih mudah dipindahkan, dipasang, dan sudah cukup kedap air jika dibandingkan dengan lapisan berbahan dasar semen beton.


Plastic lining ini kemudian juga disebut dengan geomembrane. Adapun geomembrane channel lining ini terbagi lagi dalam beberapa jenis, yaitu High Density Polyethylene (HDPE), Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), Polyvinyl Chloride (PVC), Flexible Polypropylene Non-reinforced (fPP) dan Reinforced (fPP-R), Ethylene interpolymer Alloy:reinforced (EIA-R), Chlorosulfonated Polyethylene Reinforces (CSPE-R), Ethylene Propylene Diene Terpolymer Nonreinforced (EPDM) dan Reinforced (EPDM-R).


Geomembrane channel lining yang tersedia di Geosinindo

Tiga jenis geomembrane yang disebutkan pertama kali adalah yang paling sering digunakan dalam channel lining. Jenis geomembrane ini jugalah yang disediakan dalam kualitas baik oleh Geosinindo. Pasalnya, geomembrane HDPE dan LLDPE sangat mudah diaplikasikan, tahan air dan cuaca yang ekstrem (termasuk sinar UV), serta memiliki biaya pengaplikasian yang cukup rendah.


Keunggulan lainnya dari dua jenis geomembrane yang tersedia di Geosinindo ini adalah memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap cuaca, bahan kimia tertentu, maupun hewan pengerat yang berpotensi merusak strukturnya. Sehingga, biaya pengaplikasian channel lining dari bahan ini cukup terjangkau untuk menstabilkan dimensi volume air.


Berdasarkan kelebihan-kelebihan yang tertera di atas, tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk meragukan produk geomembrane dari Geosinindo, yakni Solmax. Produk channel lining satu ini tersedia dalam versi HDPE dan LLDPE serta telah teruji untuk pemasangan berskala outdoor. Kualitas produknya sudah terbukti aman dari pancaran sinar UV terus-menerus sekaligus hewan pengerat yang mungkin merusak strukturnya.



Solmax penuhi kebutuhan berbagai industri

Geosinindo sebagai perusahan yang memproduksi geosintetis juga terus memastikan bahwa setiap gulungan geomembrane (Solmax) memenuhi kebutuhan berbagai industri yang memerlukan sistem pelapis channel lining. Hal ini dibuktikan oleh standarisasinya yang selalu melampaui GRI-GM13 dan GRI-GM17 yang ditetapkan dalam skala internasional.


Selain itu, geomembrane berbahan HDPE yang disediakan oleh Geosinindo ini juga dapat menjawab kebutuhan berbagai industri, seperti industri perairan yang harus menjaga air bersih dari kontaminasi tanah dan polutan lain yang mungkin menyertainya.


Di samping itu, geomembrane HDPE juga dapat memenuhi kebutuhan industri pertanian yang memerlukan lapisan dalam tangki kimia dan pupuk. Tentunya, hal tersebut tidak dapat dipenuhi secara maksimal oleh jenis channel lining lainnya, khususnya cement concrete lining.


Sebagai variasi, Solmax dapat Anda pilih untuk tipe HDPE dan LLDPE. Selain itu, Anda juga bisa menentukan finishing Solmax yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu tekstur halus dan kasar, sesuai kebutuhan Anda saat akan menggunakan lapisan channel lining. Bagaimana, Anda sudah mantap untuk menggunakan channel lining dengan geomembrane dari Geosinindo (Solmax)?


Menggunakan channel lining sebagai lapisan atau alas tentunya penting dilakukan untuk mencegah resapan dan timbulnya genangan air, meningkatkan area irigasi sekaligus kapasitas saluran, mengoptimalkan keamanan terhadap bencana banjir, serta memiliki biaya perawatan yang rendah.


Agar pengaplikasian makin praktis, pilihlah geomembrane dalam perencanaan channel lining. Dengan menggunakan bahan geomembrane, Anda dapat memiliki lapisan yang lebih mudah diaplikasikan dan awet karena tahan terhadap cuaca maupun hewan pengerat.

Untuk itu, produk geomembrane yang disediakan Geosinindo selaku perusahaan produsen geosintetis, yaitu Solmax, bisa menjadi solusi terbaik bagi Anda dalam perencanaan channel lining. Informasi lebih lanjut mengenai spesifikasi Solmax, bisa Anda lihat di sini.

bottom of page